Responsive Banner design
Home » » Belgium F-1 2009 Race

Belgium F-1 2009 Race


Kimi Raikonen, apa yang membuatnya menjadi salah satu pembalap fenomenal dengan bayaran termahal. Konon saat Kimi masuk panasnya dunia F-1 Kimi harus membayar dana dalam jumlah besar dan banyak pihak menyangsingkan performancenya. Pembalap agresif kelahiran Espoo, Finlandia 17-Oktober-1979 mulai debut balapnya pada kejuaraan karting. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa orang Finlandia secara alami jago membalap sebagaimana Brasil jago Bola. Anak Finlan mewarisi bakat alam membalap. Berikutnya Kimi masuk ke british formula ford dan formula Renault tahun 1999. tahun 2000 kimi mencetak performance 2 kemenangan, 2 poles dan 2 fastest lap pada British Formula Renault. Tahun 2001 kimi gabung Sauber pada debut F-1 pertamanya dengan mengantongi 9 poin dan menempatkannya pada posisi 10. berikutnya pada 2002 Kimi mulai gabung tim favourit McLaren. Tahun 2003 Kimi berhasil naik podium sepuluh kali dan menduduki runner up satu tingkat di bawah juara dunia Schummy. Kesleuruhan podium yang sudah dikoleksi Kimi adalah 61 dengan total poin 565. Kimi sudah melakukan race dalam F-1 sebanyak 152 dan pernah sekali menjadi juara dunia. Karakter Kimi adalah agresif dan all out. Kimi beberapa kali memenangi balapan meski start dari grid tengah atau belakang. Kimi- sebagaimana pembalap lainnya kadang tidak stabil. Beragam kegagalan mekanis dan mesin sering dialami-nya termasuk garis finish sudah di depan mata tiba-tiba mobilnya masalah.

Sirkuit Belgia termasuk medium to high speed dengan 19 belokan, beberapa hairpin, dan chicane. Sirkuit ini rasanya merupakan salah satu yang terpanjang yakni 7.004 km, sehingga hanya butuh 44 lap saja untuk menggenapi jarak 308 km. Sirkuit lainnya ada yang butuh sampai 70 lap. Lap record juga kebetulan dipegang oleh the ice man0 Kimi tahun 2004 dengan 1:45.108.

Sesi kualifikasi memunculkan kejutan menarik ketika pembalap flamboyant, Giancarlo Fisichella menduduki yang tercepat. Entah kenapa Force India begitu perkasa pada sesi kualifikasi tersebut. 10 besar posisi pada kualifikasi berikutnya adalah Trulli, Heidfeld, Rubens, Kubika, Kimi, Glock, Vettel, Weber dan Rosberg. Terlihat Button dan Lewis terlempar dari sepuluh besar dan menempati posisi 14 dan 12. Meski dari pengukuran berat mobil – dalam kgs- yang menggambarkan volume bahan baker terlihat seperti ini Rubens- 644.5, Fisichella 648, Glock 648.5, Kubika 649, Heidfeld dan Kimi 655, Trulli 656.5, Weber 658, Vettel 662.5 dan Rosberg 670. Terlihat disini bobot sebuah mobil F-1 jauh lebih ringan dari Toyota Starlet, padahal powernya bisa jadi 10 kali lipat tenaga Starlet

Pada sesi race, Kimi yang start dari grid enam langsung melejit begitu lampu merah padam. Kimi berada di posisi dua di belakang Fisichella yang membuat kejutan menempati pole satu. Kimi kali ini dengan Ferari yang dilengkapi KERS tidak butuh lama-lama untuk overtaking Fisichella dan memimpin di depan. Meski sepanjang race Kimi mendapat tekanan dari pembalap Force India dan juga pembalap RBR- Vettel. Akhirnya pada lap 44 Kimi finish dengan keunggulan 0.9 detik atas Fisichella, disusul finish ketiga adalah Vettel dengan selisih 2.9 detik dari Fisichella.

Accident kali ini menimpa dua pembalap unggulan Jenson Button yang bersinggungan dengan pembalap Renault- Romain Grosjean’s. Lewis yang baru saja menjuarai race Eropa seminggu sebelumnya juga mengalami kecelakaan dengan pembalap Toro Roso- Jaime Alguersuari. Praktis kedua pembalap yang sedang konsentrasi menambah poin harus puas menjadi penonton kali ini.Alonso juga harus masuk pit dan berhenti lomba atas insidentnya dengan Sutil. Rubens dengan tambahan 2 poin berhasil mendekati pimpinan klasemen Butoon 74 dengan mengumpulkan poin 56, sementara Vettel dengan perolehan 6 poin menggeser Weber –poin 51.5 menjadi posisi tiga klasemen.

Delapan besar finish ditempati oleh Kimi Ferari, Fisichella Force India, Vettel RBR Renault, Kubika BMW Sauber, Heidfeld BMW Sauber, Kovalainen McLaren, Rubens Brawn GP dan Rosberg William Toyota. Bintang pada race kali ini adalah Kimi dari grid 6 finish 1, Vettel dari grid 8 finish 3 dan Kovalainen dari grid 15 finish 6.

Formasi pembalap tergambar pada papan atas untuk Button, Rubens, Vettel dan Webber. Sementara papan tengahnya dihuni Kimi, Rosberg dan Lewis. Papan atas konstruktor masih duel ketat antara Brawn Mercedes dan RBR Renault disusul papan tengah oleh Ferari, McLaren, Toyota dan William.

Sisa race tinggal 5 race yakni Italy, Singapore, Japan, Brazil dan Abu Dhabi. Dengan sisa maksimal 50 poin maka secara matematis ada delapan pembalap berpeluang menjadi juara umum tahun ini dengan pembalap klasemen 8 Trulli dengan poin 22.5 dan tujuh pembalap dengan poin teratas. Tentu kondisi ini tetap akan membuat balapan memunculkan kejutan karena jarak poin berdekatan. Dan Button belum sepenuhnya aman untuk menjadi juara.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog