Responsive Banner design

Dahlia Kamboja,,,



Baiklah, semula pagi ini saya pengin ngetik beberapa pekerjaan. Namun tidak ada salahnya saya menuangkan sedikit hal yang cukup mengusik kalbu, ce ilee. Sering pertanyaan dilontarkan semacam siapakah saya, who am I. Kita semua barangkali begitu ahli dalam menilai dan menjudgement mereka atau siapapaun di luar kita. Ah si fulan orangnya egois ya, atau si falun orangnya sensitif dan seterusnya. Tidak terlepas missal media entertain kita pula yang begitu “peduli” dan senang mengorek sedalam mungkin kehidupan artis atau siapapun. Kadang kita ini munafik, mengaku memiliki tepo seliro tinggi namun tanpa henti kita menggunjing dan begitu puas memojokkan orang lain.

Kembali ke laptop, he he, aku juga manusia biasa yang punya banyak sekali kelemahan. Misalnya terhadap makhluk yang bernama wanita, he he sering aku harus lemah dan sungkan. Aku jujur bahwa aku juga menggagumi makhluk ini sebagaimana anda dan lainnya, he he. Dulu aku pernah mengajar di SD selama setahun, lalu mengajar SMP selama dua tahun dan kemudian SMA sekitar dua tahun juga. Sempet sih menggantikan rekan mengajar di sebuah institute namun tidak lama yaa karena kesibukan kantor dan seterusnya. Hmm selama mengajar tersebut baru aku makin menyadari bahwa aku sungkan dan kurang tegas bila berhadapan dan kaum hawa ini. Aku lebih berani mati-matian menghadapi mereka dari kaum Adam, he he kuno yaa - cape deh kata anak muda.

Lanjut,,,,kali ini singkatnya aku pengin menorehken tinta emas, eh maksudnya ketikan keyboard tentang seseorang. Aku tidak persis ingat kapan pertama kali bertemu dan kenal dia. Mungkin ketika di Bogor kali yaa, ketika itu aku ada training ISO di hotel Salak, depan kebun raya Bogor. Aku melihat dia, ceilee, dan dia ketika itu membantu penyelenggara dan membagikan amplop jatah dinas kita. Hmm dia sudah memakai kerudung lho. Yach itu hanyalah sepotong moment dan saya ngga yakin dia masih ingat hal ini. Time goes by dan roda berputar- apaan pula ya- lain waktu dia berada di gedung yang sama dengan aku. Masih tetap dan segalanya berjalan biasa tanpa peristiwa. Begitulah keseharian dijalanin bak air mengalir dan tanpa ada sesuatu. Yach namanya manusia biasa, pelan, lambat kok ada sesuatu tentang dia. Hmm memang dia itu baik dan saya melihat berpribadi kuat. Dia juga cekatan, rajin dan sikapnya baik pada semua orang. Pembaca budiman, maaf yaa, dia itu sudah berkeluarga dan memiliki anak. Dan sayapun juga, he he dasar laki-laki yaa. Sebentar deh, aku tidak berbuat apapun yang menyalahi hukum negara apalagi hukum Alloh. Kan banyak pepatah mengatakan semisal cinta tidak harus memiliki, mimpi perlambang bunga tidur dan lainnya. Nah ini, nggak tahu entah gimana ceritanya aku mengalami banyak kejadian, wuihh berlebihan kali yaa. Maksudnya hmm pada dasarnya ya tadi, segalanya biasa sekali, biasa seperti anda dengan rekan wanita anda, semuanya berjalan begitu saja. Mimpi itu datang dan tidak sekali, entah aku lupa berapa seringnya. Mimpi tentang dia hmm, masalahnya kita tidak bisa mengendalikan mimpi bukan. Ada banyak memori di otak dan bawah sadar kita dan ketika kita tidur muncul begitu saja. Hm mimpi bunga Dahlia Kamboja, mimpi yang membikin gundah, gulana, kangen, he he romantis yaa. Mimpi itu terus hadir dengan berbagai tampilan dan kejadian. Ya begitulah mimpi terus berjalan termasuk tadi malam. Aku merasakan mimpi yang lama sampai aku terbangun jam 04.30 WIB, mandi, sholat dan berangkat. Dalam perjalananpun aku banyak menghela napas, hmm si dia. Begitu ajaibnya mimpi yah bisa memporak porandakan kita, he he kayak rak piring saja. Pembaca itulah aku yang rupanya bermimpi telah memetik dahlia kamboja. Lagi-lagi maaf ini hanya mimpi ya, aku tidak pernah meminta atau mengarang dan hari sebelumnya semuanya biasa saja. Mimpi itu datang begitu saja mengalir dan terjadilah. Lantas buat apa aku ceritakan semua ini, hmm entahlah, yang jelas cerita ini bukan cerita ideal macam Romeo-Juliet, Sampek-Entai, Pangeran Charles-Lady atau sepasang remaja dimabuk asrama, eh kebalik yaa. Yaa memang gundah, gulana dan kangen, tapi ya untuk apa, Dia adalah seorang ratu keluarga ideal dan segalanya sudah sempurna, siapa mengusik akan dihujat dunia, dan dia sudah pada tempat dan takdirnya, akupun merasa demikian, aku berkeluarga memiliki anak dan sekuat tenaga menjadi bapak yang baik. Hanya tersisa satu hal, mimpi itu kenapa sering datang dan mengundang kangen, adakah dia juga bermimpi, entahlah,,,,sayup-sayup terdengar lagu “love of a life time”.

Google Earth !



Kita sering mendengar istilah globalisasi, borderless, dunia tanpa batas, dunia telanjang, dunia itu sempit dan seterusnya. Saat ini banyak eksekutif melakukan kegiatan di berbagai belahan dunia pada hari yang sama. Ada seorang seksekutif perusahaan harus meeting di tiga kota pada hari yang sama. Teknologi IT bisa saja menampilkan teleconference yakni kegiatan meeting satu orang di Chicago, satunya di Tokyo dan lainnya di Jakarta.

Tentunya dengan media ini bisa saja dilakukan meeting tersebut, hanya tetap ada kekurangannya. Maksud meeting di berbagai kota pada hari yang sama adalah pagi di Medan siang di Jakarta dan Sore di Surabaya. Semuanya dilakukan dengan naik pesawat terbang. Itulah kiprah dunia bisnis saat ini. Beberapa bulan terakhir kita bisa menikmati seolah kita melakukan perjalanan dari satu kota atau Negara menuju kota atau Negara berikutnya dimanapun yang kita hendaki. Yap ada yang disebut menu “google earth” yang memungkinkan kita mengakses berbagai kota di belahan manapun. Misalnya kita pengin melihat kota New York, maka google akan mengarahkan ke sana dan setelah streaming sempurna maka akan kelihatan landscape kota tersebut termasuk gedung, jalan, sungai, jembatan, dan bahkan mobil di jalan. Saya tidak tahu apakah ada yang real time, namun fasilitas google earth sudah memberikan petualangan baru. Atau kita ingin melihat Harvard University yang kesohor itu maka google akan menampilkan sampai mobil yang diparkir di halaman gedung. Semalam saya coba telusuri rumah kakek saya yang sekian tahun tidak berkunjung. Hmm benar-benar ditunjukan jalan, pohon, rumah, sungai, halaman rumah semuanya lengkap. Sungguh hebat dan mengesankan teknologi satelit ini. Pada brand-nya sih ditulis teknologi Eropa dan image Nasa tahun 2007. Hmm Nasa, kita jadi berpikir ketika Amerika Serikat menuduh Irak menyimpan senjata berbahaya, atau menuduh Korea Utara mengembangkan senjata nuklir atau mengatakan teroris anu di Negara anu. Bila dihubungkan dengan teknologi satelit yang dimiliki Amerika bukankah segalanya bisa saja tidak salah. Bagaimana kecanggihan satelit bisa melihat dan mentarnsfer real time kejadian di belahan dunia lain. Bila dunia telekomunikasi sudah bisa menyajikan video streaming yang memperlihatkan kondisi lalu lintas di perempatan semanggi secara real time dan ini masih terbilang sederhana karena bisa saja hanya menggunakan relay radio dan BTS. Bagaimana pula kemampuan satelit meneropong berbagai tempat di belahan dunia, tidakkah lebih hebat dan canggih. Saya coba tampilkan landscape kampus UGM Yogyakarta hasil olahan Google !

Hmm Funny,



Suatu malam pulang kerja, capek dan bete, rute harian dilalui tanpa makna yang berarti, he he. Sampai akhirnya masuk tol kuningan dan sambil ngantre lihat mobil depan kaca belakangnya ada sticker bertuliskan “ Just follow me, I have GPS inside” ha ha ha lucu sekali. Sejak kapan Jakarta mengenal GPS mobil. Memang ada beberapa antenna dipasang di satu dua lampu merah namun masih sebatas kepentingan media belaka dan dilaporkan sehari sekali dua kali atau kadang tidak sama sekali. Yang lucu banyak mobil built up yang didalamnya terpasang perangkat GPS, malah ada yang tulisannya kanji segala, namun semuanya tidak bisa difungsikan karena hardware dan infrastrukturnya belum ada.

Itulah kita, atau tepatnya Jakarta yang konon kota megapolitan namun dengan fasilitas seadanya. Ibukota Negara dengan service level barangkali setara kota kecil di Negara lainnya. Baru saja tadi saya melakukan kunjungan ke Tanjung Barat dan hujan deras turun sekitar satu jam. Hebatnya lagi semua jalan langsung tergenang air dan terjadi kemacetan dimana-mana, khas Jakarta. Itulah Jakarta, ibukota dengan drainase amburadul dan rentan banjir. Hujan sedikit jalanan tergenang dan mobilnya merayap kayak prangko, ehh kayak semut,,, Lain kali ada kunjungan tamu penting dari luar negeri. Sang penyambut awalnya dengan bangga menyambut kedatangan sang tamu. Dengan mobil mewahnya dipersilakan tamu masuk kendaraan dan wuss mobil meluncur mulus meninggalkan bandara. Eeee baru belasan menit dari bandara terlihat sepanjang jalan rumah kumuh nan semrawut. Apa mau dikata, tanpa daya rasa malu-pun menjadi hidangan sang tamu. Itulah Jakarta, ibukota dengan sekian banyak rumah liar, semrawut, kaki lima, kopaja, bajaj dan segala hal yang nampaknya kurang pas untuk megapolitan berlabel ibukota Negara besar. Yang lebih konyol dan seringkali penulis kemukakan adalah kurangnya taman kota, ruang public, trotoar buat pejalan kaki dan tumplek bleknya satu jalan sekaligus buat pejalan kaki, gerobag, metromini, motor, mobil pribadi, bus dan semua sarana transportasi. Sungguh suatu keadaan yang begitu semrawut, melelahkan dan tentunya memprihatinkan. Begitu ironis untuk pengelolaan sebuah ibukota Negara. Sementara kota lainnya sudah menikmati subway, mass rapid transport nyaman nan cepat, perlombaan membangun sarana umum, taman kota, ruang public, memanjakan pejalan kaki, drainase canggih, kebersihan dan berbagai fasilitas yang mengutamakan kepentingan umum, Jakarta bagaikan bapak tua yang makin rapuh, jelek, kotor, perlahan lumpuh dan tinggal menunggu waktu untuk ambruk. Maaf ya, bukannya asal ngomong namun kalau sekiranya hal ini tidak tepat tolong bisa dibantah apakah keadaan yang digambarkan memang mengada-ada atau apa adanya. Toh apa pula untungnya berpendapat pedas kecuali memang keadaan seperti itu. Boleh dong beda, iya nggak. Barangkali ada pendapat lain yang selalu optimis, mengatakan kita harus bangga-lah, kita masih mendinglah, jangan hanya bisa omong tapi nggak bisa berbuat dan seterusnya. Semuanya bebas dan sah saja yaa, termasuk komentar dan pendapat tentang Jakarta sebagaimana gambaran di atas.

Pujian Toyota



Andaikan di tanah air hanya dimasukkan satu merek mobil yakni Toyota rasanya dengan mengesampingkan selera, taste, prestige dan seterusnya, kebutuhan akan berbagai kendaraan masyarakat dapat terpenuhi. Mengapa demikian, karena produsen berlambang tiga elips tersebut menyajikan beragam produk mulai dari mobil kecil, sedang dan besar.

Berbagai kelas yang dibuatpun begitu lengkap mulai dari city car, niaga, SUV, MPV, Jeep, Sedan kecil, sedang, besar, crossover dan bahkan mobil hybrid. Sederet prestasi tersebut masih ditambah bahwa pada penjualan tahunan terakhir Toyota sudah menggeser General Motor dengan produksi terjual 8,8juta atau lebih banyak 100 ribu lebih ! Ini artinya Toyota menjadi pembuat mobil terbesar di dunia! Beragam prestasi telah diukirnya seperti pembuat mobil ekonomis, handal dan reliable, inovasi dan yang saat ini mnggegerkan adalah mobil hybrids. Mobil hybrid adalah perpaduan teknologi antara mesin berbahan baker premium dengan dynamo listrik. Teknologi hybrid ini memungkinkan di beberapa gerakan mesin tenaga yang berlebih digunakan untuk charge dynamo. Sementara bila kendaraan melaju stabil kinerja diambil alih oleh dynamo. Mungkin tidak persis seperti ini namun konsepnya mobil digerakkan dengan kombinasi tenaga mesin konvensional dan tenaga listrik sehingga hemat bahan baker. Hebatnya teknologi hybrid yang dikuasai sudah diaplikasikan pada sedan prius, SUV, sedan crown hybrid dan estima (MPV) hybrid. Penjualan prius hybrid sejak tahun 1997 ditambah model lainnya di Amerika konon segera mencapai jumlah 1 juta unit. Bayangkan prestasi yang diukir Toyota dengan maha karya hybrid ini. Konsumen jelas diuntungkan dengan teknologi ramah lingkungan dan hemat bahan baker. Bila berbagai kalangan berpendapat cadangan minyak dunia hanya bertahan 15 atau 20 tahun lagi maka teknologi hybrid yang paling siap. Pengalaman saya dan kebetulan saya penganggum produk berlogo tiga elips adalah dari 15 kali (sejak tahun 1997) saya ganti kendaraan 14 diantaranya adalah Toyota. Selama ini saya cukup puas dengan performance dan kehandalan produk Toyota. Dampak dari makin menguatnya produk Toyota global dan terutama di Amerika adalah makin tersisihnya pemain big three yakni Ford, Crysler dan GM dengan terjadinya eksodus perumahan karyawan karena kinerja perusahaan memburuk. Toyota juga terkenal dengan industri denga efisiensi tinggi sehingga setiap tahun profitnya makin meningkat dan menempatkannya sebagai salah satu perusahaan otomotif terkaya.

Kritik Suzuki



Saya mencoba memberikan penilaian subyektif terhadap Suzuki terutama divisi produk kendaraan bermotor roda 4. Yang pertama adalah kritik terhadap Suzuki katana. Barangkali kita semua tahu belaka model dan bentuk katan ini. Ya jeep kecil dengan kapasitas mesin 1000 cc, chasis model ladder, bodi tinggi dan kurang lebar. Dengan bodi ini katana rentan terguling bila membelok ekstrem atau jalanan miring.

Katana juga terkenal dengan bodinya yang tipis dan panas di dalam meskipun AC sudah mentok. Kritik saya alangkah bagusnya kalau mesinnya digunakan yang 1300 dan bodinya lebih dilebarkan. Memang ada samurai versi Jepang yang 1300 tapi ini tidak dirakit di sini. Tentu saja akan ada kenaikan harga tapi konsumen mendapat produk yang jauh lebih baik dan memenuhi harapan. Banyak orang menilai penjualan katana sukses, saya melihat tidak karena berapa sih populasinya saat ini, relative sedikit, padahal katana bermain di kelas tanpa pesaing. Pesaingnya adalah Feroza yang beda kelas dengan mesin 1600 cc dan bodi jauh lebih berat. Berikutnya kritik terhadap Suzuki APV. Konon Bp., Subronto Laras menyebutkan mobil ini merupakan Asean Project-nya Suzuki Global. Sebelumnya pernah akan dimasukkan model yang namanya Suzuki Every yang bentuknya seperti karimun tapi lebih tinggi, lebih panjang dan mesin di tengah. APV pun juga mesinnya di bawah. Kenapa tidak ditaruh di bonetnya seperti Avanza/Xenia. Alasan Suzuki katanya agar ruangan kabin lebih leluasa dan luas. Kenapa demikian, bahkan dengan memaksa mesin di bawah maka deck mobil dibuat tinggi sehingga mobil terkesan dipaksakan dan tinggi. Andaikan mesin di taruh di bonet maka akan didapat deck ideal dan mobil lebih luwes, aman dan perawatan mesin menjadi mudah. Apakah Suzuki keberatan membuat moulding atau cetakan bila desain mesin di bonet, kurang tahu persis. Menurut saya penjualan akan lebih hebat bila desain mesin di bonet, karena akan berdampak pada keluwesan model keseluruhan. Escudo ada yang bermesin 1600 dan 2000 dan nampaknya penjualan tidak terlampau sukses. Escudo 1600 yang bermain di harga 150-an juta masih menjadikan konsumen berpikir ulang untuk menebusnya. Dengan uang 150 juta akan banyak pilihan yang bisa diambil. Ada Taruna, Ada kijang, Ada Panther dan lainnya. Escudo yang 2000 dengan harga hampir 200 juta orang berpikir wah, pajak mahal, kapasita penumpang lima dan tentunya cukup boros bbm. Alhasil kedua Escudo tidaklah terlampau sukses. Menurut saya lebih sukses model sidekick dan escudo lama, namun tidak Vitara yang berpenggerak 4x4 dan konon mesin cepet panas.

Grand XL-7 yang dipositioningkan kapasitas tujuh seat dengan bodi bongsor, interior mewah dan mesin V-6 serta harga 250-an juta. Wah wah nampaknya ini kelas sudah mulai middle up. Tetep sambutan konsumen tidak begitu antusias dan penjualan juga biasa saja. Dengan uang 250 juta konsumen bebas memilih Honda CRV, Nissan X-Trail atau Nissan Terrano. Lagipula mesin V-6 dengan kapasitas 2500 cc membuat konsumen mikir besarnya pajak dan maintenance. Suzuki baleno next-G, nah apa lagi ini. Bentuk sedan namun dipaksa diambil dari platform mini MPV Aerio. Jadilah sedan dengan model aneh. Bentuknya tinggi dan lucu. Mungkin sedan ini tidaklah jelek, namun dengan uang hampir samm konsumen bisa memilih Toyota Vios atau Honda Civic. Alhasil penjualan Baleno next-G pun terseok-seok dan jauh dari kesan sukses, maaf ya ini penilaian subyektif saya. Juga caribbian yang dijual di harga 100-an juta tapi berbentuk jeep kap terbuka yang muat hanya 2 orang. Wah konsumen mana dan untuk kebutuhan apa ya kira-kira mau memilihnya. Saat ini ada lagi dua produk yang diluncurkan yang menurut saya kurang pas yaitu Suzuki Crossover dan karimun estilo. Produk pertama masih asing di konsumen kita dan orang bingung membeli produk ini untuk apa. Kalau dibilang jarak deck tinggi terhadap tanah, tidaklah terlalu penting, mengingat kondisi jalanan kita amburadul dan banjir mengancam tiap musim hujan. Yang kedua karimun estilo, wah bodinya kecil banget. Kira-kira pertimbangan apa konsumen membeli karimun estilo ini, memang harganya di bawah seratus juta, namaun ada avanza/xenia di sana. Juga ada kia picanto, Hyundai getz, kia pride yang bentuknya lebih maaf manusiawi. Nampaknya lebih mending karimun sebelumnya- wagon R yang lebar dan panjangnya lebih ideal. Salah satu sukses Suzuki adalah Carry yang digunakan sebagai sarana angkotan kota dan juga mobil keluarga. Meski untuk saat ini sudah mulai sedikit yang melirik carry yang mesinnya di bawah jok untuk kendaraan keluarga. Hanya angkot yang paling meminati karena factor daya angkut dan harganya yang terjangkau.

And still,,,the cat



Saya pengin kembali sharing perihal hewan peliharaan (pets). Sebelumnya pernah satu artikel mengenai pets saya tampilkan diblogs ini. Entah kenapa sejak kecil saya menyukai hewan yang bentuknya seperti miniature harimau. Menurut saya hewan ini pada dasarnya jinak dan senang berdekatan dengan orang. Bila kita peduli dan melatih, mereka akan nurut dan tidak nakal.

Tentunya memang kita harus berniat menolong dan memberinya makan. Coba perhatikan bila kita rajin memberinya makan mereka akan jinak, tidak nakal dan akrab dengan kita. Tidak terlampau susah jenis makanan yang diberikan. Bahkan cukup dengan nasi putih barangkali dicampur tempe atau ikan asin. Kucing adalah binatang rumahan yang hidup di sekitar kita. Tentu saja mereka membutuhkan makan. Umumnya mereka akan mengais sisa makanan di tempat sampah, atau mendekati warung makan dan minta makanan orang yang beli atau memakan sisa. Hanya terkadang kucing kampung ini tidak cukup mendapat makanan dari tempat sampah dan sering diusir pemilik warung karena mereka anggap mengganggu dan sebagainya. Terpaksa kan mereka terus berburu makanan hingga kadang mencuri sepotong ikan asin. Tidak jarang pula banyak yang tega menyakiti hewan ini karena berbagai hal, dari suaranya yang berisik, mencoba mencuri makanan sampai yang memang tidak menyukai hewan ini. Waktu kecil saya miara kucing kampung serta dengan rajin saya beri makan nasi dan ikan asin. Saking akrabnya bahkan sang kucing sering mendekam di dada saya saat saya tidur malam. Tentu saja saya belum tahu apakah hal ini berdampak pada kesehatan kita, namun Alahamdulillah saya tidak tertular penyakit apapun. Konon memang dari kotoran kucing bisa menularkan semacam penyakit, namun kasusnya setahu saya jarang terdengar. Saat ini sudah lima tahun saya miara kucing yang termasuk jenis Anggora. Kucing ini saya rawat sejak umur tiga bulan. Kucing saya jantan dan berwarna putih. Cerita saya di blogs sebelumnya sudah sedikit menyinggung perihal peliharaan saya ini. Awalnya anak saya pengin dibelikan kucing untuk menemani tidur. Kita carikan sana sini dan akhirnya kita dapatkan meski harus menebusnya dengan sejumlah harga. Ada tiga hal yang pengin saya gambarkan dari kucing peliharaan ini. Kadang bila pulang kampong saya harus menitipkannya di rumah seorang dokter hewan. Lamanya bisa antara satu sampai dua minggu. Lucunya bila kita selesai mudik dan mengambil pulang, kucing saya selalu bingung dan penginnya ngumpet. Saat kecil dan masih sering tidur bersama kita di lantai kamar, pernah kita coba taruh di luar kamar sekembalinya dari penitipan. Ehh nekatnya sang kucing menggaruk-garuk pintu bersikeras pengin masuk. Dan benar begitu masuk langsung mencari tempat ngumpet, biasanya dikolong tempat tidur. Hal ini akan berlangsung dua sampai tiga hari sebelum sikapnya kembali normal. Yang kedua adalah gayanya kalau kita baru pulang dari bepergian pasti disambut dengan sikap manjanya dan diikuti berguling-guling di depan kita, seolah pengin menyapa dan bersikap lucu. Terakhir, belum lama ini kucing saya terserang apa yang disebut Hematom pada telinga, akibatnya terdapat bengkak pada daun telinga. Kata dokter hewan hal ini disebabkan kucing sering menggaruk telinga seringnya karena gatal dan menyebabkan ada urat telinga yang luka. Akhirnya bengkak ditelinga dan berisi cairan. Cairan ini harus disedot dan dilakukan penjahitan. Namun kali ini hematom tidak mudah disembuhkan. Beberapa kali disedot selalu kembali bengkak. Sampai tiga jahitan dilakukan dan mengakibatkan telinga kirinya agak berkerut. Terpaksa kucing kita ini dirawat di dokter hewan sampai sebulan lebih. Untunglah kita sudah kenal baik dengan dokternya dan dikenai charge tidak terlampau mahal. Setelah sebulan lebih nampaknya telinganya berangsur membaik namun tetap berkerut dan tidak normal lagi. Hmm sebulan ditinggal sang kucing yang diberi nama oleh anak saya dengan sebutan “TAKAU” membuat kami sekeluarga sangat kangen tingkahnya yang lucu. Akhirnya kita jemput dan kembali di tengah-tengah keluarga meski dengan telinga yang belum sempurna. Lagi-lagi penyakit lucunya kambuh dimana perlu dua hari untuk bingung dan ngumpet sebelum sikapnya normal. Anak-anak tetangga banyak yang menanyakan kemana perginya sang Takau kok lama tidak kelihatan. Rupanya mereka juga kangen dengan kehadiran kucing kita. Saya cukup kaget mendengar komentar dokter bahwa berat kucing kita mencapai tujuh kilogram dan merupakan kucing terbesar yang pernah mereka temui. Bahkan banyak pemilik hewan lain yang naksir berat dan ngebet pengin membeli kucing kita. Tentu saja kita tidak akan pernah menjualnya. Padahal konon kucing jenis ini bila dilengkap dengan surat keterangan silsilah harganya bisa mencapai dua puluh juta rupiah. Yah mau berarapapun tentunya persahabatan tidak bisa dinilai dengan uang bukan. Doakan ya semoga kucing saya selalu sehat dan kerut ditelinga dapat kembali pulih.
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog