Responsive Banner design
Home » » Indovision

Indovision

Akhirnya setelah gencarnya direct selling Indovision, saya tidak bisa bertahan diam lebih lama lagi. Persis tadi malam, sehabis posting cyber entertainment pulangnya saya sempatkan menghampiri box mobil mereka. Setelah tanya-jawab seputar program siaran dan iuran maka saya putuskan berlangganan Indovision. Padahal kemarin baru saja temen kantor menawarkan langganan astro lewat dia. Ternyata sebagaimana janji mereka begitu setuju mobil box langsung dibawa ke rumah dan dalam tempo 1 jam terpasanglah antenna mini indovision. Karena di rumah ada 3 tv maka mereka paralel dengan antenna konvensional sehingga antar tv bisa saling lihat siaran berbeda. Tentunya channel tv local dan indovision. Karena kalau pengin melihat 2 channel indovision berbeda pada waktu yang sama kita harus beli 2 mesin dan iurannya tentunya berlipat.

Hmm asyik juga kita dapat menikmati siaran film, olah raga , kartun, berita maupun entertainment. Selama ini siaran tersebut bisa kita nikmati bila menginap di hotel, namun dengan berlangganan kita bisa nikmati sepanjang waktu. Paketnya adalah 149 ribu per bulan wajib ditambah paket pilihan, seperti movies atau NHK premium. Bila ambil movies dimana kita bisa menikmati HBO atau Hallmark maka harus nambah 85 ribu. Wah jadinya kita harus menyiapkan extra budget rp 234 ribu per bulan. Yah hitung-hitung biaya jalan-jalan tiap bulan.

Comparative advantage versi Indovision adalah mereka memiliki lebih banyak channel dan lebih tahan cuaca dibandingkan pesaing. Entah ini benar atau tidak, karena kita belum tahu layanan Astro, namun sebagai pemain lama ~ trend setter setidaknya Indovision unggul di pengalaman dan jaringan.

Yang menarik adalah bahwa tentunya Indovision harus menyiapkan sekian paket siaran setiap harinya mengingat mereka siaran 24 jam nonstop. Ambil contoh HBO, bila mereka memutar film setiap 3 jam maka dalam sehari semalam setidaknya ada 7 atau 8 film diputar. Dan semua film-nya sudah bertitle bahasa Indonesia. Artinya bisnis dubbing atau alih bahasa juga tercakup di sini.

Perspectif lainnya adalah, dengan membandingkan siaran global terhadap siaran kita, semakin terasa begitu dangkalnya materi siaran kita. Dan maaf saja, hal ini akan makin menambah antipati terhadap siaran local. Sementara dampak lainnya kita harus hati-hati dengan siaran yang juga ditonton anak-anak kita. Saya lihat beberapa film, meski disensor masih menunjukkan adegan dewasa.

Di era borderless sebagaimana internet bisa diakses oleh sembarang anak-anak di warnet, serbuan berbagai siaran global-pun semakin terbuka dinikmati siapa saja. Dilematis tentunya akan muncul juga pro dan kontra. Namun selagi kita hidup di tengah era globalisasi saat ini, tidaklah bijak kita menutup diri atau menghindar. Lebih rasional bila kita membentengi dengan pembentukan pribadi kuat dan menyaring mana yang bermanfaat dan positif-lah yang kita ambil, sementara yang negative kita tolak.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog